Adalah Arfi’an Fuadi dan M. Arie Kurniawan tinggal di Salatiga. Mereka punya tempat kerja di rumah semisal SOHO yang dinamai markas D-Tech Engineering, Salatiga. Di markas itulah adik dan kakak ini senantiasa melayani proyek dari berbagai negara. Apa sih proyek yang mereka garap tersebut?
Jebolan SMK Teknik Mekanik Otomotif Sukses Buka Jasa Online |
Berawal dari memenangkan kontes atau kompetisi tiga dimensi (3D) design engineering merancang jet engine bracket (penggantung mesin jet pesawat) yang digelar oleh General Electric (GE) Amerika Serikat. Arie berhasil menyingkirkan sekira 700 peserta dari 56 negara. Waktu itu dalam rancangan yang dibuatnya, Arie menggambar alat penggantung mesin jet dengan prinsip agar bisa direalisasikan seringan mungkin namun tetap mempertahankan daya angkut mesin jet seberat 9.500 pon. Atas idenya itu, Arie sukses mengurangi berat dari 2 kilogram lebih menjadi 327 gram saja, total keseluruhan rancangannya berkurang 84% dari bobot sebelumnya.
Ada yang mencolok dan patut dibanggakan dari kiprah kakak beradik; Arfi'an dan Arie ini. Saat itu perlombaan diikuti oleh banyak peserta dari berbagai negara yang jamak lulusan sekolah desain dengan reputasi internasional ditambah semuanya ahli design engiineering. Sebagai contoh, yang menduduki juara kedua didapatkan oleh seorang PhD dari Swedia yang tengah bekerja di Swedish Air Force. Lalu, juara ketiga ia merupakan jebolan Oxford University yang hari ini bekerja di Airbus. sementara Arie hanyalah jebolan SMK Teknik Mekanik Otomotif
Modal kesuksesan mereka adalah piranti lunak program komputer CAD atau computer aided design. Dengan menggunakan CAD adik kakak asal Salatiga ini terus mengasah kemampuannya menggunakan program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk dari mulai bentuk gabar kasar hingga halus melalui proses rendering sampai tiga dimensi.
Metode memperoleh ilmu CAD, mereka lakukan secara otodidak. Semua materi ajar CAD diperolehnya dari pemanfaatan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) dengan cara online menggunakan internet. Semua situs yang berhubungan dengan CAD dilahapnya dan hasilnya bisa dilihat sekarang, meraup dollar dilakukannya dengan gampang. Seringkali membuat heran para tetangga, "Di rumah saja, tapi kok bisa membangun kantor ya?"
Baik Arfian dan Arie tidak menyandang sebagai lulusan akademis di dunia desain engineering. Arfian kelahiran 2 Juli 1986 lulusan SMA, sementara itu, Arie kelahiran 11 Juli 1991 adalah lulusan SMK dari jurusan otomotif. Kabar terakhir yang beredar, dari usaha jasa onlinenya ini, mereka telah merekrut dua karyawan yang bertugas mengeksekusi order design engineering dari berbagai negara.
Kakak beradik ini menuturkan awal sukses dari usaha online yang dijalankannya. Proyek perdana mereka adalah membuat rancangan jarum alat ukur pada 2005. Klien pertamanya ini adalah perusahaan berasal dari Jerman.
Untuk upayanya tersebut, Arfian dan Arie dibayar sebesar $10 yang setara dengan 90
ribu rupiah saat itu.
Semenjak itulah berbagai proyek beruntun mereka dapatkan seperti permintaan untuk merancang beberapa desain peralatan lain yang lebih canggih. Mereka sempat pula diminta untuk merancang senjata api akan tetapi ditolaknya mentah-mentah kuatir dijadikan sebagai tindakan kriminal. Membuat rancangan pesawat ringan pun pernah dikerjakannya guna memenuhi keinginan perusahaan dari Amerika Serikat dengan nilai bayaran mencapai ribuan dollar.
Pekerjaan Sebelum Sukses seperti Sekarang
Itulah sekilas artikel tentang Jebolan SMK Teknik Mekanik Otomotif Sukses Buka Jasa Online. Pembaca dari tulisan ini kita bisa mengambil pesan moral: ternyata gemar membaca dan takpernah bosan belajar menjadi hal yang penting agar kita bisa berhasil. Selamat beraktifitas!
---
Rujukan:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/07/28/182908026/Pemuda.Salatiga.Lulusan.SMA.Kalahkan.Insinyur.Oxford.di.Lomba.Desain.Komponen.Jet.
http://www.jpnn.com/read/2014/08/05/249923/Dikira-Pelihara-Tuyul-karena-Pekerjaan-Tak-Jelas-