Sejak tiga tahun silam, SMP 3 Leksono Wonosobo kekurangan ruang kelas. Hal itu disebabkan karena animo siswa di sekolah tersebut cukup tinggi. Saat ini, dengan menampung 386 anak, SMP 3 hanya memiliki delapan ruang kelas. Pada hal jumlah rombongan belajar mencapai 12 kelas.
Sehubungan dengan itu, maka sejumlah ruang pun diubah menjadi kelas. Bahkan bangunan tempat parkir sepeda motor yang sempit pun disulap menjadi kelas. Diantara ruang yang dijadikan kelas adalah ruang laboratorium IPA; ruang perpustakaan dan ruang guru. Dengan dipakainya ruangan-ruangan tersebut untuk kelas, maka pelayanan perpustakaan pun terganggu. Demikian halnya dengan kegiatan laboratorium IPA juga kurang lancar.
Sementara itu, kantor guru kini menempati ruang UKS, OSIS dan bahkan ruang kosong (jalan) diantara bangunan gedung serta memanfaatkan rumah penjaga sekolah. Dengan kondisi seperti itu, maka aktifitas rapat koordinasi guru maupun komite, dilaksanakan setelah para siswa pulang sekolah.
Kepala SMP 3 Leksono, Budi Santosa SPd yang ditemui Suara Merdeka, Sabtu (19/3), mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permintaan kepada Pemkab agar menambah bangunan ruang kelas baru. Meski kekurangan ruang kelas, tetapi pelayanan pendidikan kepada siswa tetap berlangsung sebagaimana mestinya.
Hal itu terbukti diraihnya sejumlah prestasi akademik maupun olah raga oleh para siswa SMP 3 Leksono. Untuk bidang akademik, berulangkali, siswa sekolah ini menjadi yang terbaik di Kecamatan Leksono. Bahkan pada lomba OSN tahun 2009/2010, mampu meraih juara I putri dan juara II putra se Wonosobo. Di bidang olah raga, dalam dua tahun terakhir, tim voli putri menjadi juara I. Pada Popda meraih juara I lompat jauh putri.
Bendahara Dewan Pendidikan Wonosobo, HA Hafidz SAg kerika meninjau aktifitas pembelajatan di SMP 3 Leksono mengaku, terharu dan prihatin dengan kondisi sekolah yang kekurangan ruang kelas tersebut. Bangunan ruang kelas yang kurang representatif, lanjut Hafidz, adalah yang digunakan pembelajaran siswa kelas VII D. Anak-anak menempati bangunan bekas lokasi parkir berukuran 3x10 meter dan tinggi plafon 2,5 meter. "Mereka seperti belajar di dalam bus atau gerbong, kecil memanjang," paparnya.
Kasi Sarpras SMP Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Wonosobo, Eko Premono ST menyebut, pihaknya berusaha memberikan bantuan bertahap melalui DAK. Diharapkan dalam tiga tahun, kebutuhan atau kekurangan ruang kelas di SMP 3 Leksono bisa terpenuhi. Untuk tahun 2010 yang akan dilaksanakan tahun 2011, sekolah tersebut mendapat alokasi DAK sebesar Rp 166,9 juta untuk menambah ruang kelas baru.
Itulah, SMP 3 Leksono Kekurangan Ruang Kelas - mudah-mudahan bermanfaat bagi wawasan kita semua :)
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA: DI SINI
Sumber artikel: facebook/notes/dewan-pendidikan-kabupaten-wonosobo/smp-3-leksono-kekurangan-ruang-kelas/200572493300213